Hello readers :)
Aku
Ayu Paramitha, mahasiswi Ilmu Hubungan Internasional UKI 2014. Aku mau berbagi
pengalaman pada saat magang atau kerja praktik di KBRI Vientiane. Disini aku
akan jelasin sedikit tentang negara Laos, gimana cara apply magang ke KBRI, dan apa aja persyaratan yang harus
dipenuhi.
Republik
Demokratik Rakyat Laos adalah negara yang terletak di Kawasan Indochina, Asia
Tenggara. Ibu kota Laos adalah Vientiane. Laos berbatasan dengan Myanmar dan
Republik Rakyat China di sebelah barat laut, Vietnam di timur, Kamboja di
selatan, dan Thailand di sebelah barat. Bahasa resmi nya adalah bahasa Laos.
Mata uang yang digunakan adalah Kip (LAK). Mayoritas penduduk Laos beragama
Buddha Theravada. Negara Laos memiliki luas 236.800 km persegi dan jumlah penduduk
sekitar 7 juta jiwa.
Fakta
unik tentang Laos
1. Laos
adalah satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak memiliki Laut.
2. Laos
merupakan satu dari lima negara (selain Korea Utara, China, Vietnam, dan Kuba)
yang menganut sistem komunis.
3. Laos
termasuk negara miskin di dunia
4. Laos
termasuk salah satu Segitiga Emas dan salah satu produsen opium terbesar di
dunia.
5. Saat
berbelanja di Laos, kita tidak hanya bisa membayar dengan mata uang Laos yaitu
Kip, tetapi juga bisa membayar dengan mata uang Thailand Bath, dan US Dollar.
Persyaratan
1. Surat
pengantar dari kampus
2. Surat
lamaran
3. CV
4. Transkip
nilai
Cara
apply
1. Sebelum
apply, aku kontak ke Pensosbud KBRI Vientiane melalui email pensosbud_vte@yahoo.com
untuk bertanya apakah mereka membuka kesempatan magang untuk periode yang aku
ajukan dan apa saja persyaratan yang dibutuhkan.
2. Setelah
mendapat balasan yang menyatakan bahwa mereka membuka kesempatan magang beserta
persyaratan yang diminta, aku mengatur schedule tanggal berapa datang dan
berapa lama magang disana. Waktu itu dari kampusku ada 4 orang yang apply, tapi
berhubung setiap periode nya KBRI Vientiane Cuma menerima 2 orang, jadi aku dan
teman yang lainnya mengatur schedule dan berkoordinasi dengan Pensosbud KBRI Vientiane.
4. Setelah
kurang lebih 2 minggu menunggu, akhirnya mendapat balasan yang menyatakan bahwa
aku diterima magang di KBRI Vientiane. Kalau sudah diterima, jangan lupa untuk
minta surat resmi yang menyatakan bahwa telah diterima magang di KBRI Vientiane
karena pada saat sampai di bandara, petugas akan bertanya mengenai surat
tersebut.
5. Selanjutnya
Pensosbud akan meminta tiket pesawat melalui email. Fyi di KBRI Vientiane itu
disediakan guest house untuk tempat
tinggal kita selama magang, dan kita akan dijemput sama salah satu staff nya
ketika kita tiba di bandara. Jadi guna nya kita kirim tiket pesawat melalui
email adalah untuk memudahkan proses penjemputan.
Awalnya
aku kira tinggal di Laos bakalan se’ekstrim’ di Korea Utara, ternyata tinggal
di Laos nyaman banget. Penduduknya gak terlalu padat, jadi gak macet. Orangnya
juga ramah-ramah, cuma agak susah berkomunikasi karena gak semua orang bisa
bahasa Inggris (termasuk petugas bandara). Makanan disini juga enak dan
murah-murah, aku paling suka food street
yang ada di night market di pinggiran
sungai Mekong. Selama magang di KBRI Vientiane aku dapet banyak pengalaman,
baik melalui tugas-tugas yang diberikan selama magang, mengikuti beberapa
event, maupun saat berinteraksi dengan masyarakat Laos. Setiap senin sampai
kamis di KBRI Vientiane ada kursus Bahasa Indonesia untuk orang Laos, karena guest house nya pas banget di depan KBRI
jadi setiap pulang kerja pasti ketemu orang-orang Laos yang mau kursus. Mereka
seneng banget pas ketemu anak magang atau siapapun yang dari Indonesia, waktu
berpapasan mereka dengan bangga nya menyapa kita dengan Bahasa Indonesia. Gak
cuma bahasa aja, mereka juga excited
banget waktu KBRI lagi ngadain event, terutama yang berhubungan dengan budaya
Indonesia. Aku sempet liat beberapa foto dan video orang-orang Laos yang pakai
baju adat dari beberapa daerah di Indonesia dan perform tari-tarian daerah Indonesia. Aku seneng liatnya, karena
pada saat itu mereka keliatan banget interested
dengan budaya Indonesia.
Waktu
ada event kunjungan dari Panyathip International School ke KBRI, anak-anaknya dan
gurunya juga serius banget pas dengerin presentasi tentang profil negara dan
budaya Indonesia. Setelah itu mereka diajarin nyanyi lagu Yamko Rambe Yamko
dari Papua, walaupun mereka kesulitan membaca liriknya tapi mereka tetep
ngikutin nyanyi sampe selesai. Kebayang gak sih gimana lucunya hehehe… Gak cuma
diajarin nyanyi aja, mereka juga diajarin gimana caranya main angklung. Karena
jumlah angklungnya terbatas, jadi anak-anaknya berebutan pengen coba main
angklung hehehe *gemes banget liatnya... Dan yang paling bikin bahagia adalah
saat MC nya nanya siapa yang mau ke Indonesia, mereka semua angkat tangan. Ada
rasa kebanggaan sendiri sebagai orang Indonesia, saat bisa liat langsung budaya
kita diminati dan dipelajari oleh orang asing terutama anak-anak kecil. Oh iya,
beberapa orang Laos yang ikut kursus Bahasa Indonesia di KBRI beberapa diantaranya
mendapat beasiswa dan saat ini sedang melanjutkan kuliah di Indonesia. Sekian
pengalaman yang bisa aku bagikan, semoga bisa bermanfaat untuk teman-teman yang
membacanya.
Terima
kasih